Disusun
Oleh : Nilam Sari F.
Kelas
X
Multi Media 1
AKU
HARUS BERUBAH
Pengarang
: Nilam Sari Fitriyani
Tokoh :
1.
Rio :
Sahabat Andi (protagonis)
2.
Andi :
Sahabat Rio (antagonis)
3.
Rita :
Ibu Rio (tirtagonis)
Rio adalah anak dari keluarga
sederhana. Ibu Rio adalah seorang single parent. Ayah Rio meninggal keika Rio
berusia 5 tahun. Ibu Rio bekerja sendiri demi menyekolahkan Rio sampai ke
jenjang tertinggi, sampai Rio menjadi orang yang sukses dan mampu membanggakan
kedua orang tuanya. Kini Rio berusia 15 tahun. Rio duduk di bangku kelas X di
SMK yang sejak SMP dia inginkan. Disini Rio memiliki seorang sahabat baru yang
bernama Andi.
Namun Andi memberikan
pengaruh buruk bagi Rio. Andi yang sering bolos dan tawuran mengajak Rio untuk mengikuti
jejaknya.
Babak
1
: Di sekolah sebelum bel pelajaran berbunyi.
Andi : Rio, gue ada acara nih nanti. Lu mau ikut
ga ? (menepuk bahu Rio)
Rio : Acara apa? Dimana? Jam berapa? (bingung)
Andi : Acaranya di tempat tongkrongan gue,
dijamin seru deh. Kalo lu mau ikut, nanti di jam pelajaran ke 3 kita cabut dari sekolah.
(meyakinkan ke Rio kalau acaranya seru)
Rio :
Terus gimana sama pelajaran di jam ke 3 & 4? (masih ragu)
Andi :
Gampang. Kita cabut aja. Nanti kita lompat dinding kamar mandi yang sering di
pake sama anak-anak buat bolos. (tetap merayu Rio)
Rio :
Tapi dijamin seru ga nih? (ragu)
Andi : lu pasti ketagihan deh. Oke nanti di jam
ke 3 kita cabut lewat kamar mandi. (tersenyum karena akhirnya Rio mau ikut ke
acara nanti)
Bel
sekolah berbunyi tanda waktu istirahat tiba. Setelah makan di kantin, Andi
mengajak Rio untuk bolos dari sekolah
dengan cara loncat dari dinding di kamar mandi. Dan keesokan harinya lagi-lagi
Andi mengajak Rio bolos lagi. Tanpa kenal lelah, Andi terus berusaha mempengaruhi
sahabatnya yang bernama Rio.
Babak
2 :
Pagi hari di koridor kelas.
Andi : Rio, menurut lu gimana acaranya kemaren?
Seru kan? (berjalan menghampiri Rio yang baru tiba di sekolah)
Rio : Lumayan seru. (membuat bangga
sahabatnya)
Andi : Oke nanti lu mau ikut lagi ga ketempat
kemaren? (merayu Rio agar mau ikut lagi)
Rio : Emang ada acara lagi?
Andi : Ga ada sih. Tapi kita kumpul-kumpul aja.
Lu harus ikut.
Rio : Iya gue ikut. (merasa bersalah karena
harus bolos lagi)
Selama
beberapa bulan Andi selalu mengajak Rio bolos untuk kegiatan yang tidak
penting. Andi dan Rio pun tertinggal jauh dengan teman-temannya. Nilai Andi dan
Rio banyak yang kosong akibat sering bolos. Andi dan Rio mendapat SP (Surat
Peringatan) dari guru BP. Namun Andi tetap terus berusaha mengajak Rio untuk
memenuhi permintaannya.
Andi
berusaha mengajak Rio untuk ikut tawuran melawan sekolah yang mereka anggap
sekolah musuh.
Babak 3 : Di
sekolah, di jam pelajaran pertama
Andi : Rio..!!!! (berteriak dan menghampiri Rio)
Rio : Ada apa pagi-pagi gini lu udah
teriak-teriak manggil nama gue? Lu kira gue budek sampe harus lu teriakin
segala? (kesal)
Andi : Sorry deh, gue Cuma mau ngajakin lu main
besok. (tersenyum)
Rio : Main kemana? Ketempat tongkrongan lu
lagi?
Andi : Bukan, kali ini kita ga main ke tempat
tongkrongan gue.
Rio : Terus kita mau kemana?
Andi : Udah tenag aja. Besok gue langsung jemput
lu deh.
Rio : Yaudah deh. (penasaran)
Keesokan
harinya Andi menjemput Rio yang dari tadi sudah menunggu kedatangan Andi. Rio
sudah bersiap-siap dan sudah mengenakan baju seragam sekolah. Tapi Andi dating
dengan menggunakan baju bebas.
Babak
4 :
Pagi hari dirumah Rio
Andi : Rio…. Rio… (sambil mengetuk pintu rumah
Rio)
Rio : Ia sebentar (berjalan menuju pintu)
Andi : Udah siap kan?
Rio : Udah. Ko lu pake baju bebas? Emang kita
ga ke sekolah? (bingung)
Andi : kita kan mau tempur sama sekolah musuh.
Masa kita mau pake seragam sekola. Nanti bisa ketangkep kita kalo pake baju
sekolah.
Rio : HAH??? TEMPUR?? (kaget karena Rio sama
sekali belum pernah ikut atau terlibat dalam tawuran)
Andi : Iya, lu kenapa? Ko kaget gitu? Hari ini
kita bolos seharian.
Rio : Tapi gue ga berani.
Andi : Udah gausah takut. Kita banyakan ko, kita
udah di tungguin nih sama senior kita. Cepetan lug anti baju. (memaksa Rio
untuk ikut tawuran)
Rio : Ah lu mah.. Yaudah deh, lu tungguin gue.
(terpaksa)
Akhirnya
Rio dan Andi berangkat ke tempat tawuran. Mereka dan komplotannya menunggu
murid-murid dari sekolah lawan keluar. Tak lama kemudian musuh pun dating.
Mereka berkelahi., ada yang membawa gear sepedah, ada yang membawa senjata
tajam dan ada pula yang membawa batu.
Setelah bebebrapa jam berlalu, polisi pun dating ketempat kejadian. Mereka
langsung bergegas pergi meninggalkan tempat tawuran untuk melarikan diri dari
kejaran petugas.
Dengan
luka yang dialaminya, Rio bergegas pulang ke rumah.
Babak
5 :
Sore hari di rumah Rio
Rio : Assalamualaikum (mengetuk pintu rumah)
Ibu : Waalaikum salam, ya ampun Rio kamu
kenapa? Kenapa muka kamu jadi lebam begini? Kamu berkelahi ya? (panik dan
khawatir melihat kondisi Rio)
Rio : Gapapa ko bu, tadi Rio jatoh dari motor
terus muka Rio kena batu. (berbohong)
Ibu : Benar kamu tidakikut tawuran atau
berkelahi? Ayo kita pergi ke dokter buat sembuhin luka kamu. (panik)
Rio : Gausah bu, Rio gapapa ko. Rio Cuma butuh
istirahat aja ko. Rio ke kamar dulu ya bu (berjalan ke kamar)
Ibu : Yasudah kamu istirahat aja. Biar luka
kamu itu cepat sembuh.
Rio : Iya bu.
Pagi
harinya, badan Rio semakin terasa sakit. Dan akhirnya rio tidak masuk ke
sekolah. Ibu Rio pun menelpon pihak sekolah untuk memberikan kabar bahwa Rio
tidak bisa hadir.
Rio : Bu, ko badan Rio makin sakit ya? Rio ga
kuat bu kalo harus berangkat sekolah. (menghampiri ibu yang sedang ada di
kamar)
Ibu : Yasudah kamu istirahat aja. Tadi ibu
sudah telpon guru sekolah kamu ko.
Rio : Makasih ya bu. (tersenyum)
Ibu : Iya sama-sama Rio (membelai rambut
anaknya)
Setelah
sehat, Rio kembali masuk sekolah. Rio merasa kesal dan kapok dengan ajakan dari
sahabatnya. Rio sudah tidak mau lagi mengikuti sahabatnya itu, kaerna Rio sadar
akibat ia berteman denganAndi, nilai-nilai Rio menjadi turun, dan absen Rio di
kelas pun sudah banyak. Mulai saat itu Rio berjanji untuk tidak menerima ajakan
dari sahabatnya itu. Rio harus berubah agar ibunya merasa bangga dengannya.
Babak
6 :
Disekolah
Andi : Rio, gimana lu udah sehat? (menepuk pundak
Rio)
Rio : Udah mendingan ko. (terus berjalan tanpa
menghiraukan ucapan Andi)
Andi : Rio, lu mau ikut lagi ga/ yang ini dijamin
seru deh (menghasut Rio)
Rio : Sorry, gue uadah gamau lagi ikut-ikut
kegiatan lu yang ga bermanfaat buat gue. (kesal)
Andi : Loh kenapa? (panik)
Rio : Gue sadar kalo kegiatan lu itu Cuma
bikin gue sakit, ga ada pengaruh positifnya buat gue. Jadi gue gamau lagi ikut
kegiatan lu lagi. (mempercepat langkah kaki) (marah besar kepada Andi)
Kini
mereka sudah tidak bersama lagi. Rio suda mulai berubah menjad lebih baik
karena dukungan dari teman-teman dan gurunya. Serta dukungan penuh dari sang
ibu. Sesampainya dirumah, Rio menghampiri ibunya dan menangis meminta maaf atas
apa yang selama ini sudah dilakukannya tanpa sepengetahuan dari sang ibu.
Babak
7
:Siang hari di rumah Rio
Rio : Assalamualaikum (mengetuk pintu)
Ibu : Waalaikumsalam (membukakan pintu)
Rio : Bu, Rio pulang (mencium tangan ibu)
Ibu : Langsung ganti baju ya nak. Ibu tunggu
di meja makan.
Rio : Iya bu.(berjalan ke kamar)
Setelah berganti baju, Rio pun berjalan ke meja makan.
Rio : Bu, Rio boleh bilang sesuatu ga sama
ibu? (sambil duduk)
Ibu : Boleh, mau bicara apa? (menatap wajah
Rio)
Rio : Sebelimnya Rio minta maaf sama ibu
karena selama ini Rio udah nyusahin ibu yang udah berusaha mencari uang buat
sekolah Rio. Sebenernya Rio sering bolos sekolah bu. Wakt muka Rio lebam, itu
sebenernya Rio habis diajak tawuran bu sama Andi. Rio bohong karena Rio ga mau
bikin ibu semakin khawatir sama Rio. Jadi selama ini Rio udah ga jujur sama
ibu. Maafin Rio ya bu. (menangis dan menyesali semua perbuatannya)
Ibu : Iya, ibu sudah memaafkan kamu ko, ibu
juga sudah tahu semua kegiatan kamu dari teman kamu. Ibu mencoba mencari info
tentang kegiatan kamu di sekolah kepada teman kamu itu. Ibu harap kamu mau
berubah dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan ini lagi. Dan ibu juga
mau kamu berkata jujur kepada semua orang. (menangis dan membelai rambut
anaknya)
Rio : Iya bu. Rio janji Rio mau berubah
menjadi lebih baik lagi. Rio janji ga bakal kecewain ibu lagi. Rio mau bikin
ibu bangga sama Rio. (memeluk erat ibunya)
Ibu : Ibu bangga nak sama kamu. Semoga ayah
kamu disana juga bangga sama kamu. (tersenyum haru)
Dan akhirnya kini Rio berubah
menjadi anak yang baik. Nilai-nilainya pun begus kembali. Itu semua berkat doa
dari sang ibu tercinta dan berkat semangat dari teman-teman juga dari guru.
Namun tidak dengan Andi. Andi tetap saja seprti itu. Bahkan nilai-nilainya
semakin buruk, absennya pun sudah terlalu banyak. Dan jika dia tetap saja
seperti itu, mungkin dia tidak akan naik kelas.
Rio selalu mengingat nasihat dari
ibunya. Ibunya pernah berkata “kalau kamu ingin berubah, kamu harus meyakinkan
diri kamu sendiri. Karena hanya kamu sendiri yang mampu merubah sikap kamu, ibu
dan teman-teman kamu hanya bisa memberikan semangat agar kamu terus berusaha
menjadi lebih baik. Dan kamu harus yakin bahwa hanya karena Allah SWT., kamu
bisa seperti sekarang”. Nasihat itu selalu Rio ingat sampai kapan pun.
Tamat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar